Karawang, 25 Mei 2025 — Suasana penuh kekhidmatan menyelimuti Masjid Raya Al-Jihad Karawang, Jawa Barat, pada Ahad pagi ketika Lembaga Pembelajaran Qira’atil Qur’an Indonesia (LPQQ Indonesia) menggelar *Training Mualim Al-Qur’an Tingkat Nasional*. Acara bertajuk **”Karawang Mengaji bersama LPQQ”** ini bukan sekadar pelatihan biasa, tetapi menjadi simbol kebangkitan gerakan nasional dalam memberantas buta aksara Al-Qur’an di Indonesia.

Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ustadz Hasan Musthofa, M.Pd., yang menggetarkan hati para hadirin. Lantunan Al-Qur’an tersebut disusul dengan pembacaan sholawat oleh Hj. Sri Hartati Permana, menambah suasana spiritual yang mendalam dan membangun kesadaran akan pentingnya dakwah Al-Qur’an di tengah masyarakat.

**Pengukuhan DPD dan Semangat Baru untuk Karawang**

Momentum penting terjadi saat Ketua DPW LPQQ Jawa Barat, KH. Tata Much Tasdiq, SH., memberikan sambutan serta secara resmi mengukuhkan kepengurusan DPD LPQQ Karawang. Dalam sambutannya, KH. Tata menegaskan bahwa LPQQ bukan hanya lembaga pendidikan, tetapi sebuah gerakan kolektif umat untuk memuliakan Al-Qur’an dan menanamkan nilai-nilai Qur’ani di akar rumput.

**Kolaborasi Strategis: Penandatanganan MoU dan Wakaf Al-Qur’an**

Selanjutnya, Ustadz Ir. H.M. Ichsan dari Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) menyampaikan sambutan yang menekankan pentingnya sinergi antara lembaga wakaf dan lembaga pendidikan Al-Qur’an. Ia menyerahkan secara simbolis mushaf Al-Qur’an kepada Ketua Umum LPQQ Indonesia, KH. Mahbub Sholeh Zarkasyi, yang dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara LPQQ dan BWA. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat distribusi Al-Qur’an ke daerah-daerah terpencil dan mendorong lebih banyak masyarakat untuk bisa membaca dan mengamalkan isi Al-Qur’an

.**Pidato Kebangsaan Qur’ani dari Para Tokoh Nasional**

KH. Mahbub Sholeh Zarkasyi, selaku Ketua Umum LPQQ Indonesia, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya pelatihan ini sebagai bagian dari visi besar LPQQ untuk menjadikan Indonesia bebas buta huruf Al-Qur’an menjelang 2045. Ia menyerukan pentingnya berjamaah dalam dakwah dan pendidikan, karena menurutnya, “Dengan berjamaah dan bersatu, keberhasilan akan menjadi lebih mudah dan penuh berkah.”Sementara itu, dari unsur organisasi keagamaan, hadir pula Dr. KH. Cahya M. Nuh, SE, MM., dari Koperasi Qori QoHA Sadesa yang juga merupakan pengurus PWNU Jawa Barat. Ia menyampaikan pentingnya memberdayakan para mualim Al-Qur’an tidak hanya dari sisi keilmuan, tetapi juga dari sisi ekonomi. Dalam kesempatan tersebut, dilakukan penandatanganan MoU antara LPQQ dan Koperasi QoHA Sadesa untuk mendorong kemandirian ekonomi para pengajar Al-Qur’an.

**Dukungan Pemerintah dan Legislatif**

H. Slamet Abadi, M.Si., selaku Kepala Bidang Penerangan Agama Islam (Penais) dari Kanwil Kemenag DKI Jakarta, menyampaikan dukungan penuh terhadap program LPQQ Indonesia. Ia mengapresiasi langkah strategis pelatihan ini dalam rangka mewujudkan SDM yang Qur’ani dan berkualitas. Menutup rangkaian sambutan, Anggota DPRD Karawang, H. Erick Heryawan Kusuma, SE, secara resmi membuka acara *Training Mualim Al-Qur’an Nasional*.

Dalam pernyataannya, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara organisasi masyarakat, lembaga keagamaan, dan pemerintah daerah untuk membentuk generasi Qur’ani sebagai pondasi Karawang dan Indonesia yang lebih maju dan beradab

.**Doa Penutup dan Harapan Keberkahan**

Rangkaian acara ditutup dengan doa khidmat yang dipimpin oleh Ustadz Hasan Asyari. Suasana haru dan semangat terlihat jelas dari para peserta dan hadirin yang berharap acara ini menjadi awal dari gelombang kebangkitan semangat mengaji dan mencintai Al-Qur’an di Karawang dan seluruh Indonesia.

**Menjadi Titik Tolak Perubahan***

Karawang Mengaji bersama LPQQ* bukan hanya seremoni keagamaan, tetapi menjadi manifestasi nyata dari harapan kolektif bangsa untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai pusat kehidupan. LPQQ Indonesia terus berkomitmen mencetak para mualim yang bukan hanya bisa mengajar, tetapi juga menginspirasi dan membangun peradaban Qur’ani menuju Indonesia Emas 2045.

**Pelatihan Metode Bil Qolam dan ISHLAH: Inovasi Pengajaran Al-Qur’an dari Mekkah hingga Karawang**

Setelah sesi doa bersama dan istirahat siang (ishoma), suasana Masjid Raya Al-Jihad kembali semarak dengan sesi utama yang dinanti-nantikan dalam *Training Mualim Al-Qur’an Tingkat Nasional*. Mengawali sesi pelatihan, hadirin mendapatkan kehormatan besar dengan hadirnya **Dr. KH. Adib, M.Ag.** secara virtual langsung dari Tanah Suci Mekkah. Dalam kesempatan langka tersebut, beliau menyampaikan pelatihan **Metode Bil Qolam 9 Jam**, sebuah metode revolusioner yang telah dirancang untuk mempermudah pemahaman bahasa Arab dan bacaan Al-Qur’an dalam waktu singkat. Antusiasme peserta sangat tinggi, terlihat dari perhatian penuh mereka terhadap materi yang dipaparkan secara sistematis dan aplikatif, meski disampaikan secara daring dari luar negeri.

Metode ini dinilai sangat efektif untuk menjangkau masyarakat luas, termasuk mereka yang belum memiliki dasar pendidikan agama yang kuat. Pelatihan ini menjadi salah satu daya tarik utama dalam rangkaian acara, sekaligus menandai semangat LPQQ untuk terus menghadirkan inovasi dalam pendidikan Al-Qur’an.**ISHLAH: Solusi Cepat dan Aplikatif untuk Pengajaran Al-Qur’an

**Sesi dilanjutkan dengan pelatihan *Metode ISHLAH* yang langsung disampaikan oleh **KH. Mahbub Sholeh Zarkasyi**, Ketua Umum LPQQ Indonesia. Dalam sesi ini, Kyai Mahbub menjelaskan bahwa Metode ISHLAH merupakan metode yang telah terbukti mampu mempercepat proses belajar membaca Al-Qur’an bagi pemula, baik anak-anak maupun dewasa, dengan pendekatan yang mudah dipahami, menyenangkan, dan penuh makna.

Kyai Mahbub juga membagikan pengalaman lapangan bagaimana metode ini telah berhasil diterapkan di berbagai wilayah Indonesia, dari kota besar hingga pelosok desa. Beliau menekankan pentingnya peran para *mualim* sebagai motor penggerak perubahan di masyarakat. “Jangan hanya jadi pengajar, tapi jadilah pembawa cahaya Al-Qur’an bagi lingkungan sekitar kita,” pesannya penuh semangat.Kedua metode ini — *Bil Qolam* dan *ISHLAH* — menjadi fondasi penting dalam mencetak *mualim* yang tidak hanya mahir mengajar, tetapi juga mampu mentransformasikan pembelajaran Al-Qur’an menjadi gerakan sosial yang berkelanjutan. (Aim)

Karawang Mengaji Bersama LPQQ: Sinergi Spiritualitas dan Aksi Nyata untuk Indonesia Bebas Buta Aksara Al-Qur’an

Navigasi pos


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *