
Kabupaten Serang, Banten — Selasa 1 Juli 2025,
Ma’had Karian(Kami Rindu Al-Quran) menjadi tuan rumah kunjungan istimewa dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LPQQ (Lembaga Pembelajaran Qiroatil Qur’an) Indonesia. Dalam kunjungan ini, turut hadir Ketua Umum LPQQ Indonesia, KH. Mahbub Sholeh Zarkasyi, didampingi oleh Sekretaris Jenderal Ust. Ibrahim, Pusdiklat, serta H. Dedi.
Nasihat KH Adrian Mafatihullah: Jauhi Penyakit Organisasi, Gerakkan Jiwa Pengabdian

Dalam sambutan dan tausiyahnya, KH Adrian Mafatihullah Kariem, MA menyampaikan sejumlah nasihat penting bagi pengurus LPQQ dan seluruh pegiat dakwah Al-Qur’an. Beliau menyoroti bahaya penyakit organisasi yang kerap muncul dan menggerogoti keikhlasan perjuangan:
“Hindarilah penyakit organisasi seperti Mutamalik — merasa diagungkan — dan Mustahiq — merasa berhak menguasai. Yang benar adalah Mutaharrik, yakni bergerak, beramal, dan berkhidmat tanpa pamrih,” tegas beliau.
Beliau juga mengingatkan pentingnya amal yang memiliki “atsar” (dampak yang nyata), bukan sekadar “atar” (berbunyi atau terlihat ramai):
“Jangan hanya beramal yang tampak banyak, tapi kosong dari keberkahan. Laksanakan amal yang meninggalkan jejak dan manfaat jangka panjang.”
Ma’had Karian: Rumah Kami Rindu Al-Qur’an untuk Semua Kalangan
Ma’had Karian membuka pintu bagi siapa saja yang ingin belajar Al-Qur’an, dari usia anak-anak hingga lansia. Program yang ditawarkan sangat beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan setiap santri:
Program Dasar: Untuk mereka yang belum bisa membaca Al-Qur’an.
Program Tahsin: Memperbaiki bacaan dan tajwid.
Program Tahfidz: Menghafal Al-Qur’an secara sistematis.
Nama “Karian” sendiri diambil dari Waduk Karyian, dengan makna filosofis dari bahasa Arab Qoryan, yang berarti “melayani”—mencerminkan semangat pengabdian lembaga ini untuk umat.
Pelatihan Berbasis Alam: Tadabbur & Spiritualitas dalam Satu Ruang
Salah satu keunggulan Ma’had Karian adalah konsep pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan, yakni menggabungkan belajar Al-Qur’an dengan tadabbur alam. Anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia dapat mengikuti pelatihan yang tidak hanya fokus pada bacaan, tetapi juga menyentuh dimensi spiritual dan kedekatan dengan ciptaan Allah.

Didukung oleh 77 kamar santri, sebagaimana isyarat simbolis dari Surat Al-Qashash ayat 77, Ma’had Karian siap menjadi pusat pelatihan Qur’ani nasional yang menyenangkan dan bernuansa wisata religi. Dengan panorama danau yang indah dan udara yang sejuk, tempat ini sangat cocok untuk program retret dan pelatihan intensif.
Keprihatinan: Kampus Islam Tapi Belum Fasih Baca Al-Qur’an
KH Adrian juga menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap fenomena di sebagian perguruan tinggi Islam di Indonesia, di mana masih banyak mahasiswa — bahkan dosen — yang belum mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Hal ini menjadi panggilan dakwah dan tanggung jawab besar bagi LPQQ Indonesia untuk terus memperluas jangkauan pembinaan.
Menuju Pelatihan Akbar 10.000 Mualim Al-Qur’an di Masjid Istiqlal
LPQQ Indonesia kini tengah mempersiapkan acara besar bertajuk “Pelatihan dan Pembekalan 10.000 Mualim Al-Qur’an” yang akan digelar pada 10 Juli 2025 di Masjid Istiqlal, Jakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk mencetak para pengajar Al-Qur’an yang unggul, ikhlas, dan profesional dalam membina umat di berbagai daerah.
KH Adrian menyampaikan dukungan dan doa penuh untuk kesuksesan acara ini, seraya mengajak seluruh elemen bangsa untuk turut mendoakan keberkahan perjuangan LPQQ dalam mencerdaskan umat melalui cahaya Al-Qur’an.
Ma’had Karian dan LPQQ Indonesia membuktikan bahwa pembelajaran Al-Qur’an bisa membumi dan menjangkau semua kalangan, dengan semangat pelayanan, keikhlasan, dan pendekatan yang penuh hikmah. Dari danau yang sejuk di Karian, lahirlah generasi yang rindu dan hidup bersama Al-Qur’an. (Aim)