
Jakarta, 10 Juli 2025 — Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Dr. H. Ahmad Muzani, memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap upaya LPQQ (Lembaga Pembelajaran Qira’atil Qur’an) dalam mengentaskan buta aksara Al-Qur’an di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam pertemuan dengan KH. Mahbub Sholeh Zarkasyi, selaku Ketua Umum LPQQ Indonesia di dampingi sekjen LPQQ Ust. Ibrahim & jajaran Pengurus LPQQ, yang berlangsung dalam rangkaian Pelantikan dan Pembekalan 10.000 Mualim Al-Qur’an di Masjid At-Tin, Jakarta.
Dalam audiensi tersebut, KH. Mahbub Sholeh Zarkasyi melaporkan perkembangan program LPQQ yang telah aktif membentuk Kelompok Belajar Membaca Al-Qur’an (KBMA) di 33 provinsi, dengan konsentrasi di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. LPQQ membawa misi besar untuk menuntaskan buta aksara Al-Qur’an melalui pendekatan berbasis komunitas.
“Program ini bukan hanya pembelajaran, tapi pengabdian. Kami ingin setiap muslim di Indonesia bisa membaca dan mencintai Al-Qur’an,” ujar KH. Mahbub Sholeh.
Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, menyampaikan keprihatinan sekaligus harapannya. Ia menyoroti fakta bahwa sekitar 75% umat Islam di Indonesia belum mampu membaca Al-Qur’an. Bahkan, fenomena serupa terjadi di luar negeri, termasuk di negara-negara mayoritas muslim seperti Arab Saudi.
“Kesadaran membaca Al-Qur’an harus tumbuh dari bawah. Sayangnya, prosesnya masih lambat. Tapi saya yakin, dengan semangat yang kalian miliki, pengentasan ini bisa lebih cepat,” kata Muzani dalam sambutannya.
Ia juga menegaskan pentingnya menjaga warisan Al-Qur’an, terutama di tengah kondisi sosial saat ini yang cenderung pragmatis.
“Kalau tidak bisa membaca Al-Qur’an, bagaimana bisa menjaga Al-Qur’an? Padahal Indonesia ini 85% muslim dari 280 juta penduduk. Kita harus khidmat kepada agama,” tambahnya.
Ahmad Muzani mengajak LPQQ untuk terus berinovasi dan mencari strategi baru dalam dakwah Al-Qur’an. Ia menekankan agar LPQQ fokus pada penguatan substansi program dan tidak terlalu larut dalam urusan organisasi.
“Mengajarkan Al-Qur’an itu amal yang semakin langka, tapi barokahnya luar biasa. Saya senang dan bangga dengan dedikasi bapak-ibu semua. Apa yang bisa kami bantu, sampaikan. Saya dukung penuh,” pungkasnya.
Pelantikan dan pembekalan 10.000 Mualim ini menjadi tonggak penting dalam gerakan nasional pengentasan buta aksara Al-Qur’an. Dengan kolaborasi antara LPQQ, masyarakat, dan lembaga negara, diharapkan makin banyak saudara muslim yang melek huruf Qur’ani dan bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. (Aim)