
Bandung, 29 Mei 2025 — Dalam rangka mendukung gerakan nasional Pengetasan Buta Aksara Al-Qur’an, Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) melalui perwakilannya, H. Hazairin Hasan(Chief of Networking and Distribution Channel) menyerahkan wakaf Mushaf Al-Qur’an kepada para peserta kegiatan Training of Master Trainer (TOMT) Metode Ishlah yang digelar di STIT AT-TAQWA Bandung, Jawa Barat.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Lembaga Pembelajaran Qira’atil Qur’an Indonesia (LPQQ Indonesia), sebuah lembaga yang aktif dalam mengembangkan metode pembelajaran Al-Qur’an yang efektif dan terstruktur. Kegiatan TOMT ini diikuti oleh perwakilan DPD LPQQ dari seluruh Jawa Barat, yang terdiri dari para pelatih, pengajar, dan aktivis dakwah Al-Qur’an.
Acara ini turut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting LPQQ, antara lain Ketua Umum LPQQ Indonesia, KH. Mahbub Sholeh Zarkasyi, serta Ketua DPW LPQQ Jawa Barat, KH. Tata Moch Tasdiq, SH. Kehadiran mereka menjadi bukti nyata komitmen LPQQ dalam mendorong peningkatan kualitas pembelajaran Al-Qur’an melalui pelatihan intensif dan sistematis.
Dalam sambutannya, H. Hazairin Hasan menegaskan bahwa penyerahan wakaf Mushaf Al-Qur’an ini bukan sekadar seremonial, melainkan bagian dari program jangka panjang BWA untuk memperluas distribusi Al-Qur’an ke berbagai wilayah di Indonesia, terutama kepada komunitas pengajar dan santri yang membutuhkan.

“Kami di BWA percaya bahwa wakaf adalah instrumen produktif dalam dakwah. Melalui wakaf Mushaf ini, kami berharap para peserta TOMT dapat membawa semangat dakwah ke daerahnya masing-masing dengan bekal Al-Qur’an yang memadai,” ujar H. Hazairin. Ia juga menambahkan bahwa penguatan kapasitas para pelatih Al-Qur’an sangat penting dalam mempercepat program pengetasan buta aksara Al-Qur’an, terutama di kalangan anak-anak dan masyarakat pedesaan.
TOMT Metode Ishlah merupakan pelatihan tingkat lanjut yang bertujuan mencetak Master Trainer atau pelatih utama dalam pengajaran Al-Qur’an. Para peserta yang telah dilatih dalam program ini diharapkan dapat menyebarluaskan ilmu dan metodologi yang diterima kepada guru-guru Al-Qur’an lainnya di daerahnya masing-masing. Metode Ishlah, yang menjadi inti dari pelatihan ini, dikenal luas sebagai metode pembelajaran Al-Qur’an yang mudah, cepat, dan sistematis, serta telah terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan baca Al-Qur’an, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa.

KH. Mahbub Sholeh Zarkasyi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kontribusi BWA dalam mendukung kegiatan LPQQ. Menurutnya, kolaborasi antara lembaga wakaf dan lembaga pendidikan Qur’ani seperti LPQQ adalah bentuk sinergi yang sangat penting dalam membumikan Al-Qur’an di seluruh lapisan masyarakat.
Sementara itu, KH. Tata Moch Tasdiq, SH menambahkan bahwa Jawa Barat sebagai salah satu provinsi dengan jumlah penduduk muslim terbesar, memiliki potensi besar dalam melahirkan para pengajar Al-Qur’an yang berkualitas. Oleh karena itu, pelatihan seperti TOMT ini sangat relevan dan strategis dalam membentuk fondasi dakwah berbasis ilmu dan metode yang teruji.
Penyerahan wakaf Mushaf Al-Qur’an oleh BWA ini menjadi momentum penting yang memperkuat kerja sama antara berbagai elemen dakwah, serta menjadi simbol komitmen bersama dalam misi mulia mencerdaskan umat melalui Al-Qur’an.
Melalui kolaborasi ini, BWA dan LPQQ berharap dapat terus memperluas jangkauan dakwah Al-Qur’an dan mempercepat realisasi Indonesia bebas buta aksara Al-Qur’an. Tidak hanya berhenti di pelatihan, para peserta juga diharapkan dapat membentuk komunitas pembelajaran berkelanjutan di daerah masing-masing dengan dukungan mushaf dan materi pelatihan yang telah diberikan.
Dengan semangat kebersamaan dan keikhlasan, acara TOMT Metode Ishlah di STIT AT-TAQWA Bandung ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain untuk terus berinovasi dan bersinergi dalam perjuangan menebar cahaya Al-Qur’an di seluruh pelosok nusantara. (Aim)