
Bertempat di Yayasan Islam Syamira Ar-Rosyid Bumi Teluk Jambe Blok W No. 29 Desa Sukaharja, Teluk Jambe Timur, Karawang, Mualim Centre LPQQ Indonesia menggelar Rapat Kerja dan Training of Trainer Metode Ishlah pada tanggal 20-21 Januari 2024.
Pada hari Ahad, 21 Januari 2024, acara utama dilaksanakan dengan fokus pada Training of Trainer dari pukul 08.00 hingga 16.00. KH. Mahbub Sholeh Zarkasyi, Ketua Umum Lembaga Pembinaan Qiro’atil Qur’an Indonesia (LPQQI) dan penulis buku Ishlah, menjadi Trainer utama. Beliau membimbing peserta dalam mengenalkan Huruf Hijaiyah, dengan Mualim melafalkannya satu kali dan peserta melafalkannya tiga kali. Pengenalan empat huruf sekaligus menjadi fokus, dengan huruf yang berwarna hijau ditekankan untuk diucapkan dengan tepat.
KH. Mahbub Sholeh Zarkasyi juga memberikan panduan mengenai metode Ishlah, di mana Mualim diharapkan memahami kandungan metode tersebut. Beliau menekankan peran Guru sebagai motivator, dengan memberikan contoh dari santri yang sudah mahir sebagai inspirasi. Pentingnya pemahaman terhadap metode atau teori di atas materi juga diangkat, namun jiwa, semangat, dan kesabaran Trainer atau Mualim dianggap lebih penting.


Dalam metode klasikal, suara yang ditekankan harus di dzaharkan dengan keras. KH. Mahbub Sholeh Zarkasyi memberikan tips mencari santri yang paling centil sebagai contoh. Sebagai motivator, suara Trainer harus tetap kuat, dan jika kelelahan, santri yang sudah mahir bisa memberikan contoh.
Trainer diharapkan memiliki wawasan luas dan kepercayaan diri. Beliau menjelaskan konsep “Mumtaz” untuk membaca huruf dengan benar, serta mengenalkan huruf “kolkolah” yang disebut demikian karena dibaca memantul.
Dalam kesimpulan, Ishlah diartikan sebagai berdamai, mengajak untuk berdamai dengan diri sendiri agar dapat menyisihkan waktu 2-3 hari untuk memudahkan pembelajaran membaca Al-Qur’an. KH. Mahbub Sholeh Zarkasyi juga memberikan informasi mengenai Wisuda Buta Aksara Al-Qur’an pada tanggal 3, serta mengajak yang berminat untuk tidak menolak wisuda sebagai bentuk memberikan Syahadah dan wakafkan Al-Qur’an.

Acara tersebut dihadiri oleh H. Ahmad Gozali S.Ag, M.Pd, Hj. Mila Marliana, SE, Ust. Ibrahim, Ali Jufri, dan Mualim-Mualim Nasional, yang turut serta dalam acara tersebut hingga selesai. Semoga acara ini dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan keterampilan membaca Al-Qur’an.
Kata Kyai Mahbub mengajarkan untuk mengalir saja, menghilangkan kebencian karena kebencian menyiksa jiwa dan raga. Kebencian dapat berbuah bencana. Tujuan kita hanya ingin membantu saudara-saudara yang belum bisa membaca Al-Qur’an.
Bersyukur itu sederhana membuat hati menjadi lapang dada dan membuat bahagia. Mengalir saja bersama Takdir.
Yg kita tunggu Cara Allah saja yg menolong kita dengan inayahnya. (ibrahim)