Oleh KH. Ahmad Suja’i

(Imam Besar Manaqib Karomatul Qodiri)

Marilah kita jadikan pikiran dan akal sehat kita sebagai sarana untuk selalu tunduk kepada Allah SWT. Dengan demikian, pemikiran kita akan menghasilkan produk-produk yang tidak membuat kita menjadi orang yang gagal paham. Kita diciptakan oleh Allah SWT tidak lain untuk beribadah dan menyembah kepada-Nya semata. Memang, tiada yang lain selain Dia, yaitu Allah SWT.

Hidup ini adalah sebuah perjalanan yang mengarah kepada-Nya. Tidak ada tujuan lain. Janganlah kita menganggap derita, ujian dalam kehidupan, kemelaratan, kesedihan, kesulitan, cacian, dan makian sebagai beban yang harus dihindari. Sebaliknya, anggaplah semua itu sebagai nikmat dan keputusan dari Allah SWT. Jika kita mampu menganggap semua yang tidak enak ini sebagai sebuah kenikmatan, maka kita akan mencapai kedekatan yang hakiki dengan Allah SWT.

Dengan menyikapi hidup seperti ini, kita telah merubah pemikiran kita menjadi khusnudzon atau berprasangka baik kepada Allah SWT. Kita bisa dikatakan sebagai orang yang merdeka, karena apapun yang tidak enak dalam kehidupan ini tidak perlu kita ambil hati. Hati kita hanyalah milik Allah SWT. Itulah sebabnya hati orang mukmin disebut sebagai “Baitullah fi Qolbin Mukminin” – rumah Allah di hati seorang mukmin.

Jika kita selalu mengusahakan atau mengondisikan hati kita seperti ini, maka kegundahan dan kegalauan yang ada pada hati kita akan hilang dengan sendirinya. Hati kita akan selalu lapang, terang, sehingga akan mempengaruhi kecerdasan dalam berpikir. Hal ini akan menghasilkan ide-ide cemerlang yang tentunya tidak merugikan orang lain. Jika ada yang salah dalam hidup kita, anggaplah itu sebagai pelajaran, karena kesalahan adalah guru yang terbaik. Dengan demikian, kita akan menjadi orang-orang yang selalu bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan hidup ini.

Dengan sikap seperti ini, kita akan betul-betul menjadi orang yang bijak, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Kita akan menjadi pribadi yang kuat, tangguh, dan penuh dengan hikmah, selalu berusaha untuk mencari ridho Allah SWT dalam setiap langkah kita. Semoga kita semua diberkahi oleh Allah SWT dan diberikan kekuatan untuk selalu berpikir positif dan berprasangka baik kepada-Nya. Amin. (Aim)

Para kekasihku yang selalu dirahmati oleh Allah SWT.

Navigasi pos


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *